Waktu di sekolah readers pernah gak bosen? terus kalo bosen ngapain?? Kalo pas lagi ulangan apa yang readers lakuin?? tengok kanan kiri cari contekan yah?? Hahaha.. hal wajar bagi setiap pelajar! Hehe...
Kalo cari contekan sih gampang ntar-ntar aja. Soalnya tiap gue ulangan, gue males cari contekan. Habis ribet banget sih harus liatin gurunya lagi ngapain, ngawasi kita apa ngak, terus harus liatin jawaban temen dengan mata lebar biar jelas. Hahaha, #kayak detektif aja ya.
Gue aneh banget kali yah, pas ujian malah gak ngerjain soal juga gak cari contekan. Soalnya kenapa? Emang gue sadar diri kalii yah dan terima nasib kalo emang gue gak bisa ngerjain tuh soal. Gue santai aja tuh pas ujian. Gak mikir macem-macem. Cuma berdoa aja, moga ada keajaiban dari Tuhan. Hehehehe #LOL
Yang gue lakuin saat ujian bukannya cari contekan tapi malah nulis cerita yang gak jelas alurnya, kadang nulis puisi, kadang gambar gak jelas pula, malah kadang juga nulis sebuah penyesalan kenapa harus pelajaran ini yang gue gak bisa. Hahaha, gila banget gue ya. Dan anehnya lagi, temen-temen gue udah hapal semua kebiasaan buruk gue. Hahaha. Lah terus gimana dengan ujian/ulangan gue?? Ahh, udah pikir nanti aja. Lagi asyik nulis niih...
Udah udah readers gak usah bingung deh ah. Gitu aja bingung. Hehehe. Gak usah khawatir dengan nilai ujian gue. Nilai gue Lumayan kok. Lumayan JELEK maksudnya. Haha. Santai santai. gak jelek-jelek banget kok. Masih bisa dapet ranking 3 kok readers. Alhamdulillah..hahaha #malu aku!.
Pernah tuh waktu itu lagi ulangan matematika nah gue gak bisa ngerjain soalnya sama sekali. Soalnya gue sering cabut pas pelajaran itu. Ya gak bandel sih, soalnya kan emang ada tugas dari sekolahan. Gak bisa nyalahin sekolahan donk?? Salahin diri gue sendiri. Lah emang guenya yang gak berusaha ngejar pelajaran itu. Soalnya Gurunya juga bingung sendiri kalau ngajar. Jadinya muridnya tambah bingung deh. Hahaha... Yauda deh sekuat tenaga Kurelakan demi bisa ngerjain soal matematika. Hahaha, meskipun udah les les juga. Sampe sekarang buktinya juga gue gak bisa ngerjain soal soal utu tuh. Gak tau kenapa gue kayak gini. Mungkin hidup gue gak ada di Matematika Kali yah. Sekali lagi gue tekankan. Hidup gue dari TULISAN. Tapi tetep sih, setengah hati gue buat matematika. Hahahaha.
Gue berharap bisa secepetnya sadar dari kelakuan gue yang super aneh. Dan gue harap readers dan juga temen-temen gue gak bosen dengan tingkah aneh gue. Soalnya gue usil banget sama orang. Tunggu kisah keanehan gue selanjutnya. Hahaha.
Dan sorry readers, gue belum bisa upload foto-foto buat cerita gue. Soalnya setengan jam lagi gue mau ujian lagipula modem juga lagi lemod niih... see you!!
Pembodohan Dini Terhadap Pelajar
Posted by: Farah Adiba Nailul Muna in Artikel Inspirasi dan MotivasiHy guys… musim ujian udah tiba nih. Apa yang kamu lakuin buat ngadepin ujian semester ini? Belajar yang giat kali yah. Hmmh, so pasti, gak boleh dilupakan tuh. Berdoa tentunya juga gak ketinggalan jadi ritual penting menghadapi ujian.
Hmmh, ngomong-ngomong soal ujian nih. Pasti gak akan ketinggalan kata mencontek. Yap, betul banget. Kata yang udah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Yuhuuu… ada gak ya orang yang gak pernah mencontek?? Mungkin ada siih tapi gak sebanyak yang mencontek. Gue sendiri sebenernya juga sering nyontek siih. Kalo otak udah mentok dan gak bisa berpikir dengan jernih gak ada lagi yang gue lakuin selain mencontek. Hehehehe…
Gue bukan orang yang terlalu menolak terjadinya contekan tapi perlu readers ketahui ya, mencontek itu merupakan salah satu cara membodohi teman yang paling baik dan bekerja dengan cepat. Nah itu kata guru SMP gue. Dan gue sendiri sekarang juga udah agak menjauhi perilaku mencontek. (kalau gak kepepet sih.hehehe.) Soalnya gue masih sayang sama temen gue dan gue sendiri juga pengen tambah pinter donk. Lagipula gue juga lebih bangga dengan hasil kerja atau PR gue. Dan gue ngerasa gak terbebani harus balas budi ke orang yang udah gue contek tadi. Semua pasti akan lebih bermakna dan bikin readers bangga dengan hasil jerih payah sendiri. Nah, kalau readers masih sayang sobat kamu so jangan kasih contekan ke dia tapi ajari dia biar bisa dia bisa. Itung-itung bagi ilmu gitu. Pesen gue satu lagi, kalau pengen dapat hasil yang maksimal ya udah belajar aja yang rajin yaah. Orang tua kamu pasti bangga dan ujung-ujungnya uang saku kamu bakal ditambahin. Hahahahaha. Oke deh sampe sini dulu ya tulisan gue. Keyboard komputer lagi error nih gak bisa diajak kompromi. See you guys. (farah)
hai guys, kali ini gue akan posting berita soal gue 2 tahun yang lalu. Kalau mau lebih jelasnya lagi silahkan masuk ke web ini .. oke deh simak beritanya yaaa...
Usung Cerita ABG Yang Bingung saat Haid Pertama
Pendidikan seksual sering dianggap hal yang tabu oleh sebagian orang. Tapi, tidak bagi siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kediri 2 ini. Mereka pun membuat terobosan sosialisasi yang mudah dicerna oleh kalangannnya.
MOHAMMAD SYIFA, Kediri
MTsN 2 Kediri, Menang Lomba Alat Peraga Edukatif Jatim melalui Cerita Boneka Jangan sangsikan pemahaman tiga gadis ini tentang kesehatan reproduksi. Walaupun usianya rata-rata baru belasan tahun tapi pengetahuan mereka tentang hal itu layak diacungi jempol. Bahkan, tidak sekadar tahu saja. Ketiganya juga cakap bila diminta melakukan sosialisasi ke orang lain.
Seperti saat itu, di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) sekolahnya, ketiganya asyik berbincang. Berlatih untuk menyampaikan materi sosialisasi. Tak terlihat perasaan risih. Walaupun dalam aktivitas itu mereka banyak menyinggung hal-hal yang oleh sebagian orang dianggap tabu. Khususnya bila dibicarakan di kalangan umum.
Bagi mereka, justru pemahaman tentang reproduksi, khususnya yang terkait dengan remaja putri, sangat penting. Hal itu sekaligus mengantarkan mereka menjadi juara dalam lomba alat peraga edukatif tingkat Jawa Timur yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan United Nation Children’s Fund (Unicef).
Ketiga remaja itu adalah Yufrima Osfala, 15, Almira Fauziah, 14, dan Farah Adiba Nailul, 14. Mereka adalah wakil Kota Kediri dalam kejuaraan yang bernama lomba Artikel Hak dan Kewajiban Remaja Terhadap Lingkungan. Suatu acara yang berlangsung di City of Tomorrow (Cito) Surabaya. Mulai 14 hingga 15 Agustus.
Selama ini ketiga remaja itu sudah terbiasa menulis artikel. Mereka adalah kru majalah dinding (mading) sekolah. Karena itu, mendapat tugas mengikuti lomba penulisan artikel bukan lagi sesuatu yang asing.
Tapi, informasi dari Dinkes Kota Kediri yang meminta MTsN Kediri 2 mengirimkan wakilnya dalam lomba tersebut ada yang terselip. Awalnya mereka diberitahu hanya tentang lomba penulisan artikel tersebut. Ternyata, dalam lomba tersebut juga ada lomba alat peraga edukatif. Agar semakin siap, ketiganya pun dikumpulkan di dinkes. Mendapatkan pengarahan pada 12 Agustus. Atau sehari setelah surat dari dinkes yang menunjuk sekolah mereka datang.
Hanya dua hari menjelang pelaksanaan lomba bukanlah waktu yang panjang. Namun, dengan persiapan yang sangat mepet seperti itu mereka sudah bertekad ingin tampil maksimal. Karena itulah segala kemampuan mereka kerahkan. Walaupun dari sisi persiapan akhirnya hanya apa adanya.
Mereka pun tak berani ambil risiko membuat artikel baru. Mereka memilih menggunakan artikel yang sudah ada. Serta memilih drama boneka sebagai alat peraga edukatifnya. Kebetulan, mereka sudah menguasai hal itu.
“Yang terpenting pesan yang terkandung di dalamnya sudah dikuasai,” kata Yufrima, yang saat ini sudah duduk di kelas IX.
Seperti apa sebenarnya artikel dan peragaan cerita boneka mereka? Sebenarnya cerita yang dibawakan sangat sederhana. Tentang seorang remaja yang beranjak puber. Tengah memasuki masa menstruasi (haid) pertama kali.
Alur cerita dibangun dari situasi itu. Sebab, si remaja tersebut belum pernah mendapatkan pendidikan tentang seksual sebelumnya. Sang ayah sama sekali tak peduli dengan perkembangan anaknya. Karena itulah si remaja kebingungan dan menangis.
Untungnya masih ada sang ibu yang bisa memberikan penjelasan. Sehingga si remaja terhindar dari kebingungan berkepanjangan.
“Padahal sebenarnya pendidikan seks ditanamkan oleh kedua orang tua,” ujar Almira Fauziah, menyebutkan inti cerita yang mereka bawakan.
Untuk mementaskan cerita itu di dewan dewan juri Mira dkk memanfaatkan panggung kecil dan beberapa boneka tangan. Aksi mereka itu mampu membuat dewan juri yang berasal dari dinkes provinsi dan Unicef kagum. Imbasnya, juara pertama pun mereka raih.
Ada beberapa alasan yang membuat dewan juri jatuh hati pada penampilan Mira dkk. Yang pertama, tim dari MTsN Kediri 2 merupakan satu-satunya yang menggunakan alat peraga berupa boneka. Bahkan, ratusan peserta lain tak menggunakan alat peraga seperti itu. Hanya menggunakan mading untuk menjabarkan materi sosialisasi.
Alasan lain adalah soal usia. Ternyata, Mira dkk adalah peserta termuda di antara peserta lain. Kebetulan, tak ada batasan level sekolah dalam lomba tersebut. Karena itu persaingan berlangsung sangat ketat.
“Meskipun masih muda tapi kami mampu menguasai materi tentang kesehatan reproduksi dengan baik,” lanjut Mira.
Sayang, kemenangan mereka masih belum lengkap. Karena artikel yang mereka bawa gagal menang. Padahal, tujuan utama mereka adalah mengikuti lomba artikel tentang kesehatan tersebut.
Walaupun demikian, tetap saja kemenangan mereka sangat berarti. Membuat gembira semua pihak. Termasuk Kepala Dinkes Kota Kediri Sentot Imam Suprapto yang mengantar langsung ketiganya. Saat penyerahan hadiah pun Sentot juga ada. “Pokoknya senang banget bisa menang,” tambah Adiba.
Yang terpenting, ada hikmah dari keikutsertaan itu. Ketiganya semakin sadar bahwa pendidikan tentang kesehatan reproduksi sangat penting. Khususnya bagi para remaja. Agar mereka bisa mendapatkan informasi yang benar. Tidak mendapatkan informasi tentang hal itu dari sumber yang salah. Yang justru bisa berakibat fatal.
Mereka berharap bisa terus memberikan sosialisasi kepada remaja lain. Tidak hanya saat lomba saja. “Terlebih kepada teman-teman yang ada di sekolah dulu,” lanjut Adiba. (fud)
gak kerasa udah di penghujung bulan. hari ini Minggu, 29 Mei 2011.
Hari ini gue lagi gak pengen aktifin hp. gak tau kenapa gua males bgt buat aktifin hp. pengen tenang sejenak.
pagi pagi udah diawali dengan keributan kecil di rumah. Ugh, menyebalkan. coba deeh sehari tenang, penuh kedamaian bisa gak sih??
Well, satu kata buat pagi ini MENYAKITKAN!!
Tau gak sih rasanya gimana orang lagi pengen santai tiba-tiba dikacaukan dengan semua masalah yang ada. Begitu juga gue, gue lagi pengen tenang hari ini soalnya besok ujian. hmmh, daripada bosen mending gue bagi bagi puisi nih buat kamu. Selamat Membaca!
Tak Ada Jalan Lurus
Aku berada di antara carut marut dunia
Diantara kerasnya hidup
Kadang bahagia menghampiri
Tapi duka tak mampu dihindari
Aku ingin berhenti
Berhenti menangisi hidup
Karna hidup bukan tangisan
Tapi pengorbanan
Aku ingin berhenti
Berhenti dari mimpi burukku
Berhenti tangisi masa lalu
Dan aku ingin berlari
Mengejar mimpi dan cita
Diantara ribuan mimpi yang melambung tinggi
Tak ada jalan lurus
Hidupku berliku tajam
Hingga aku terjatuh
Tapi aku ingin seperti batu karang
Yang tetap kokoh walau diterjang ombak
Menolong Dengan Ide Sampai Sekolah Dibayar Sampah
Posted by: Farah Adiba Nailul Muna in Artikel Inspirasi dan MotivasiMencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan bangsa Indonesia yang tertulis pada pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea 4. Itu berarti melalui pendidikanlah bangsa Indonesia dapat mencapainya. Pendidikan dapat menjadi tolak ukur apakah bangsa itu maju atau tidak. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya fasilitas yang memadai
2. Semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahunnya
3. Juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Jika hal itu terus dibiarkan, bagaimana dengan nasib bangsa ini? Akankah angka putus sekolah terus meningkat dan teman-teman kita harus belajar dengan fasilitas yang serba terbatas?. Itu tidak akan terjadi jika kita melakukan tindakan untuk menolong mereka. Karena kita tercipta sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong.
Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Sebab manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan tolong menolong kita akan dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita begitupun sebaliknya. Kita juga dapat memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar saudara, atau dengan siapapun. Tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap manusia. Jadi, jangan remehkan perilaku tolong menolong karena dengan tolong menolong sama saja dengan kita menolong diri sendiri.
Untuk menolong teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi, Tupperware Indonesia mengadakan program “Tupperware Children Helping Children 2010”. Program yang sangat menarik dan patut dihargai serta memberikan banyak manfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi. Adanya program ini dapat membantu teman-teman kita yang kurang beruntung karena setiap lembar karangan yang dikirimkan akan dihargai sebesar Rp 10.000 untuk disumbangakan ke Sanggar Anak Akar Jakarta. Program ini juga memberikan kesempatan bagi kami para remaja untuk mengasah kreatifitas membuat karangan yang bertema “Ceritakan yang kamu lakukan untuk menolong temanmu yang kurang beruntung”. Dan yang akan saya lakukan untuk menolong teman saya yang kurang beruntung adalah:
1. Mensosialisasikan Pentingnya Pendidikan
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu membuat saya ingin melakukannya agar masyarakat terutama orang tua dan anak lebih sadar akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
2. Perhatian dengan Dukungan
Dengan cara memberi dukungan baik secara lisan atau tertulis akan menggugah semangat mereka agar mereka bersemangat untuk bersekolah lagi.
3. Memberi Sumbangan
Seperti yang pernah saya lakukan bersama teman-teman agar menyumbangkan sebagian uang saku kami untuk menolong seorang anak agar dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dengan cara menyisihkan sebagian uang saku kita untuk di sumbangkan ke sebuah lembaga sosial atau instansi tertentu akan dapat membantu biaya teman-teman kita agar dapat bersekolah lagi.
4. Perpustakaan
Saya bercita-cita ingin membuat perpustakaan sendiri di rumah. Hal itu juga bisa di lakukan untuk menolong teman-teman yang kurang beruntung agar anak-anak gemar membaca dan pengetahuannya bertambah.
5. Rumah Singgah
Keempat hal tersebut di atas akan terlaksana dengan baik jika kita memberikan sebuah tempat untuk berbagi seperti rumah singgah. Namun, tidak banyak dijumpai keberadaan rumah singgah. Padahal rumah singgah dapat digunakan untuk bersosialisasi, memberikan dukungan, memberikan sumbangan, dan membuat perpustakaan untuk anak-anak. Agar setidaknya mereka mendapat ilmu yang sama dengan anak-anak pada umumnya.
6. Biaya Sekolah Dibayar Sampah
Berdasarkan artikel yang saya baca di Koran Pendidikan, Senin, 6 Oktober 2008. Ada sebuah artikel yang menurut saya cukup unik yaitu “Biaya Sekolah Dibayar Sampah”. Mungkin kita berpikir itu tidak mungkin terjadi pada era globalisasi saat ini tapi hal itu memang benar-benar terjadi di Kec. Lawang, Kab. Malang, Jawa Timur. Ada salah satu sekolah disana yang mengganti biaya pendidikan dengan sampah plastik bekas air minum kemasan. Hal itu berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang dan dihargai oleh sekolah sebesar Rp 6.000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang untuk diolah lagi.
Nah, keenam hal diatas itulah yang akan saya lakukan untuk membantu teman-teman saya yang kurang beruntung. Semoga semua itu dapat terlaksana dan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Tupperware Indonesia dapat membantu mewujudkan mimpi anak Indonesia dengan memberikan wadah dan kesempatan untuk berkreasi. Agar bakat anak-anak Indonesia tidak terabaikan hanya karena tidak mendapat perhatian dan fasilitas yang kurang memadai. Menolong tidak harus dengan harta, bisa dengan tenaga, pikiran atau ide, bahkan dengan doa sekalipun asalkan kita ikhlas melakukannya. Mari kita tolong menolong.
::: Ini adalah artikel yang saya ambil dari KOran Pendidikan pada Senin, 6 Oktober 2008 09:11:49 - oleh : redaksi :::
LAWANG- Kondisi perekonomian keluarga yang kurang beruntung, bukan alasan untuk tidak mengenyam pendidikan. Begitulah yang terjadi di SMK PGRI Lawang, dengan menerapkan sebuah terobosan kebijakan yang unik. Bagi siswa tak mampu yang kesulitan membayar biaya sekolah, bisa membayar pakai sampah. Hanya saja, bukan sembarang sampah, melainkan sampah plastik bekas air minum kemasan.
Kebijakan ini setidaknya berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di SMK PGRI Lawang, kebetulan memang mayoritas siswa berasal dari masyarakat kurang mampu yang tinggal di wilayah pinggiran.
‘’Yang jelas, proses belajar mengajar tidak boleh terhenti gara-gara tidak punya biaya untuk bayar sekolah. Karena itulah kami punya inovasi seperti ini,’’ tutur Lukman Hidayat SPd, waka humas.
‘Sekolah mbayar sampah’ tersebut, teknisnya adalah para siswa menyetorkan sampah botol atau gelas plastik bekas air minum kemasan. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang di sekolah, dan dihargai oleh sekolah Rp 6000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Jika setoran sampah melebihi biaya yang dibutuhkan, sekolah tetap fair dengan membayar kelebihan itu kepada para penyetornya.
Menurut Lukman, selain untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat tentang biaya sekolah, program ini juga bertujuan melatih siswa untuk bisa mandiri dan berwirausaha sembari masih sekolah. ‘’Karena SMK kan mendidik siswa untuk terampil dan siap kerja,’’ katanya.
Ditekankan, program ini bukan melatih anak-anak untuk menjadi pemulung, tetapi siswa dapat melakukan dengan cara menjadi pengepul atau penampung dari masyarakat yang memiliki sampah botol atau gelas plastik. Setelah terkumpul banyak, baru disetor ke sekolah.
Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang yang selama ini menjalin kemitraan dengan SMK PGRI Lawang.
‘’Harapannya, setelah lulus nanti siswa dapat bekerja atau bisa berwirausaha yang ada kaitannya dengan teknik kimia daur ulang plastik,’’ kata Lukman. Ke depan, program ini juga berlaku untuk masyarakat umum. Selain didukung oleh PT Tri Surya Plastik, program ini juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan setempat. sup-KP
Diantara hening malam yang kian terasa
Bersama dinginnya hembusan angin
Saat jiwa-jiwa lain terdidur lelap
Aku terbangun, mengumpulkan satu demi satu pahala
Dalam tahujud ku berdoa
Dalam sujud ku teteskan air mata
Hati bergetar saat do’a terucap
Kupanjatkan doa kepada yang maha luhur
Ya Allah…
Beri aku kenikmatan Ramadan
Hapuskanlah dosaku slama ini
Aku hanya ingin lengkapi mozaik hidupku
dengan pahala Ramadan
Bukakanlah lembar suci hatiku
Aku ingin hidup dengan segenap arti
Di rentang Ramadan ini…
Sebuah puisi untukmu ayah…
Kata cinta dan sayangku teruntai disini
Kukatakan dengan penuh kasih
Aku sangat menyayangimu
Ayah…
Dengarlah aku
Aku ingin slalu disini menjagamu
Mendekap penuh rindu
Ku ingin kau tahu
Aku slalu ada untukmu
Kala duka menghampiri
Saat bahagia kau dapat
Tak ada yang mampu kuberikan
Hanya senyum manis yang kupersembahkan
Dan doa yang slalu kupanjatkan
Untukmu Ayah…
Terimaksih untuk segalanya
Lukaku masih tersisa
Saat bunda pergi
Tapi, aku memilikimu
Aku tak mau kehilanganmu
(by: farah n.m.)
Aku berdiri disini, dibalik jendela putih
Memandang jauh ke atas, di gugusan bintang itu
Menikmati kesunyian malam
Merenungi masa lalu
Melamunkan masa depan
Diantara hujan gerimis
Yang menambah sunyi malam
Aku berdiri disini
Menikmati sunyi malam
Mengingat masa lalu
Dan terbayangkan masa depan
Waktu di sekolah readers pernah gak bosen? terus kalo bosen ngapain?? Kalo pas lagi ulangan apa yang readers lakuin?? tengok kanan kiri cari contekan yah?? Hahaha.. hal wajar bagi setiap pelajar! Hehe...
Kalo cari contekan sih gampang ntar-ntar aja. Soalnya tiap gue ulangan, gue males cari contekan. Habis ribet banget sih harus liatin gurunya lagi ngapain, ngawasi kita apa ngak, terus harus liatin jawaban temen dengan mata lebar biar jelas. Hahaha, #kayak detektif aja ya.
Gue aneh banget kali yah, pas ujian malah gak ngerjain soal juga gak cari contekan. Soalnya kenapa? Emang gue sadar diri kalii yah dan terima nasib kalo emang gue gak bisa ngerjain tuh soal. Gue santai aja tuh pas ujian. Gak mikir macem-macem. Cuma berdoa aja, moga ada keajaiban dari Tuhan. Hehehehe #LOL
Yang gue lakuin saat ujian bukannya cari contekan tapi malah nulis cerita yang gak jelas alurnya, kadang nulis puisi, kadang gambar gak jelas pula, malah kadang juga nulis sebuah penyesalan kenapa harus pelajaran ini yang gue gak bisa. Hahaha, gila banget gue ya. Dan anehnya lagi, temen-temen gue udah hapal semua kebiasaan buruk gue. Hahaha. Lah terus gimana dengan ujian/ulangan gue?? Ahh, udah pikir nanti aja. Lagi asyik nulis niih...
Udah udah readers gak usah bingung deh ah. Gitu aja bingung. Hehehe. Gak usah khawatir dengan nilai ujian gue. Nilai gue Lumayan kok. Lumayan JELEK maksudnya. Haha. Santai santai. gak jelek-jelek banget kok. Masih bisa dapet ranking 3 kok readers. Alhamdulillah..hahaha #malu aku!.
Pernah tuh waktu itu lagi ulangan matematika nah gue gak bisa ngerjain soalnya sama sekali. Soalnya gue sering cabut pas pelajaran itu. Ya gak bandel sih, soalnya kan emang ada tugas dari sekolahan. Gak bisa nyalahin sekolahan donk?? Salahin diri gue sendiri. Lah emang guenya yang gak berusaha ngejar pelajaran itu. Soalnya Gurunya juga bingung sendiri kalau ngajar. Jadinya muridnya tambah bingung deh. Hahaha... Yauda deh sekuat tenaga Kurelakan demi bisa ngerjain soal matematika. Hahaha, meskipun udah les les juga. Sampe sekarang buktinya juga gue gak bisa ngerjain soal soal utu tuh. Gak tau kenapa gue kayak gini. Mungkin hidup gue gak ada di Matematika Kali yah. Sekali lagi gue tekankan. Hidup gue dari TULISAN. Tapi tetep sih, setengah hati gue buat matematika. Hahahaha.
Gue berharap bisa secepetnya sadar dari kelakuan gue yang super aneh. Dan gue harap readers dan juga temen-temen gue gak bosen dengan tingkah aneh gue. Soalnya gue usil banget sama orang. Tunggu kisah keanehan gue selanjutnya. Hahaha.
Dan sorry readers, gue belum bisa upload foto-foto buat cerita gue. Soalnya setengan jam lagi gue mau ujian lagipula modem juga lagi lemod niih... see you!!
Pembodohan Dini Terhadap Pelajar
Posted by: Farah Adiba Nailul Muna in Artikel Inspirasi dan MotivasiHy guys… musim ujian udah tiba nih. Apa yang kamu lakuin buat ngadepin ujian semester ini? Belajar yang giat kali yah. Hmmh, so pasti, gak boleh dilupakan tuh. Berdoa tentunya juga gak ketinggalan jadi ritual penting menghadapi ujian.
Hmmh, ngomong-ngomong soal ujian nih. Pasti gak akan ketinggalan kata mencontek. Yap, betul banget. Kata yang udah akrab di telinga masyarakat Indonesia. Yuhuuu… ada gak ya orang yang gak pernah mencontek?? Mungkin ada siih tapi gak sebanyak yang mencontek. Gue sendiri sebenernya juga sering nyontek siih. Kalo otak udah mentok dan gak bisa berpikir dengan jernih gak ada lagi yang gue lakuin selain mencontek. Hehehehe…
Gue bukan orang yang terlalu menolak terjadinya contekan tapi perlu readers ketahui ya, mencontek itu merupakan salah satu cara membodohi teman yang paling baik dan bekerja dengan cepat. Nah itu kata guru SMP gue. Dan gue sendiri sekarang juga udah agak menjauhi perilaku mencontek. (kalau gak kepepet sih.hehehe.) Soalnya gue masih sayang sama temen gue dan gue sendiri juga pengen tambah pinter donk. Lagipula gue juga lebih bangga dengan hasil kerja atau PR gue. Dan gue ngerasa gak terbebani harus balas budi ke orang yang udah gue contek tadi. Semua pasti akan lebih bermakna dan bikin readers bangga dengan hasil jerih payah sendiri. Nah, kalau readers masih sayang sobat kamu so jangan kasih contekan ke dia tapi ajari dia biar bisa dia bisa. Itung-itung bagi ilmu gitu. Pesen gue satu lagi, kalau pengen dapat hasil yang maksimal ya udah belajar aja yang rajin yaah. Orang tua kamu pasti bangga dan ujung-ujungnya uang saku kamu bakal ditambahin. Hahahahaha. Oke deh sampe sini dulu ya tulisan gue. Keyboard komputer lagi error nih gak bisa diajak kompromi. See you guys. (farah)
hai guys, kali ini gue akan posting berita soal gue 2 tahun yang lalu. Kalau mau lebih jelasnya lagi silahkan masuk ke web ini .. oke deh simak beritanya yaaa...
Usung Cerita ABG Yang Bingung saat Haid Pertama
Pendidikan seksual sering dianggap hal yang tabu oleh sebagian orang. Tapi, tidak bagi siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kediri 2 ini. Mereka pun membuat terobosan sosialisasi yang mudah dicerna oleh kalangannnya.
MOHAMMAD SYIFA, Kediri
MTsN 2 Kediri, Menang Lomba Alat Peraga Edukatif Jatim melalui Cerita Boneka Jangan sangsikan pemahaman tiga gadis ini tentang kesehatan reproduksi. Walaupun usianya rata-rata baru belasan tahun tapi pengetahuan mereka tentang hal itu layak diacungi jempol. Bahkan, tidak sekadar tahu saja. Ketiganya juga cakap bila diminta melakukan sosialisasi ke orang lain.
Seperti saat itu, di ruang usaha kesehatan sekolah (UKS) sekolahnya, ketiganya asyik berbincang. Berlatih untuk menyampaikan materi sosialisasi. Tak terlihat perasaan risih. Walaupun dalam aktivitas itu mereka banyak menyinggung hal-hal yang oleh sebagian orang dianggap tabu. Khususnya bila dibicarakan di kalangan umum.
Bagi mereka, justru pemahaman tentang reproduksi, khususnya yang terkait dengan remaja putri, sangat penting. Hal itu sekaligus mengantarkan mereka menjadi juara dalam lomba alat peraga edukatif tingkat Jawa Timur yang diadakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan United Nation Children’s Fund (Unicef).
Ketiga remaja itu adalah Yufrima Osfala, 15, Almira Fauziah, 14, dan Farah Adiba Nailul, 14. Mereka adalah wakil Kota Kediri dalam kejuaraan yang bernama lomba Artikel Hak dan Kewajiban Remaja Terhadap Lingkungan. Suatu acara yang berlangsung di City of Tomorrow (Cito) Surabaya. Mulai 14 hingga 15 Agustus.
Selama ini ketiga remaja itu sudah terbiasa menulis artikel. Mereka adalah kru majalah dinding (mading) sekolah. Karena itu, mendapat tugas mengikuti lomba penulisan artikel bukan lagi sesuatu yang asing.
Tapi, informasi dari Dinkes Kota Kediri yang meminta MTsN Kediri 2 mengirimkan wakilnya dalam lomba tersebut ada yang terselip. Awalnya mereka diberitahu hanya tentang lomba penulisan artikel tersebut. Ternyata, dalam lomba tersebut juga ada lomba alat peraga edukatif. Agar semakin siap, ketiganya pun dikumpulkan di dinkes. Mendapatkan pengarahan pada 12 Agustus. Atau sehari setelah surat dari dinkes yang menunjuk sekolah mereka datang.
Hanya dua hari menjelang pelaksanaan lomba bukanlah waktu yang panjang. Namun, dengan persiapan yang sangat mepet seperti itu mereka sudah bertekad ingin tampil maksimal. Karena itulah segala kemampuan mereka kerahkan. Walaupun dari sisi persiapan akhirnya hanya apa adanya.
Mereka pun tak berani ambil risiko membuat artikel baru. Mereka memilih menggunakan artikel yang sudah ada. Serta memilih drama boneka sebagai alat peraga edukatifnya. Kebetulan, mereka sudah menguasai hal itu.
“Yang terpenting pesan yang terkandung di dalamnya sudah dikuasai,” kata Yufrima, yang saat ini sudah duduk di kelas IX.
Seperti apa sebenarnya artikel dan peragaan cerita boneka mereka? Sebenarnya cerita yang dibawakan sangat sederhana. Tentang seorang remaja yang beranjak puber. Tengah memasuki masa menstruasi (haid) pertama kali.
Alur cerita dibangun dari situasi itu. Sebab, si remaja tersebut belum pernah mendapatkan pendidikan tentang seksual sebelumnya. Sang ayah sama sekali tak peduli dengan perkembangan anaknya. Karena itulah si remaja kebingungan dan menangis.
Untungnya masih ada sang ibu yang bisa memberikan penjelasan. Sehingga si remaja terhindar dari kebingungan berkepanjangan.
“Padahal sebenarnya pendidikan seks ditanamkan oleh kedua orang tua,” ujar Almira Fauziah, menyebutkan inti cerita yang mereka bawakan.
Untuk mementaskan cerita itu di dewan dewan juri Mira dkk memanfaatkan panggung kecil dan beberapa boneka tangan. Aksi mereka itu mampu membuat dewan juri yang berasal dari dinkes provinsi dan Unicef kagum. Imbasnya, juara pertama pun mereka raih.
Ada beberapa alasan yang membuat dewan juri jatuh hati pada penampilan Mira dkk. Yang pertama, tim dari MTsN Kediri 2 merupakan satu-satunya yang menggunakan alat peraga berupa boneka. Bahkan, ratusan peserta lain tak menggunakan alat peraga seperti itu. Hanya menggunakan mading untuk menjabarkan materi sosialisasi.
Alasan lain adalah soal usia. Ternyata, Mira dkk adalah peserta termuda di antara peserta lain. Kebetulan, tak ada batasan level sekolah dalam lomba tersebut. Karena itu persaingan berlangsung sangat ketat.
“Meskipun masih muda tapi kami mampu menguasai materi tentang kesehatan reproduksi dengan baik,” lanjut Mira.
Sayang, kemenangan mereka masih belum lengkap. Karena artikel yang mereka bawa gagal menang. Padahal, tujuan utama mereka adalah mengikuti lomba artikel tentang kesehatan tersebut.
Walaupun demikian, tetap saja kemenangan mereka sangat berarti. Membuat gembira semua pihak. Termasuk Kepala Dinkes Kota Kediri Sentot Imam Suprapto yang mengantar langsung ketiganya. Saat penyerahan hadiah pun Sentot juga ada. “Pokoknya senang banget bisa menang,” tambah Adiba.
Yang terpenting, ada hikmah dari keikutsertaan itu. Ketiganya semakin sadar bahwa pendidikan tentang kesehatan reproduksi sangat penting. Khususnya bagi para remaja. Agar mereka bisa mendapatkan informasi yang benar. Tidak mendapatkan informasi tentang hal itu dari sumber yang salah. Yang justru bisa berakibat fatal.
Mereka berharap bisa terus memberikan sosialisasi kepada remaja lain. Tidak hanya saat lomba saja. “Terlebih kepada teman-teman yang ada di sekolah dulu,” lanjut Adiba. (fud)
gak kerasa udah di penghujung bulan. hari ini Minggu, 29 Mei 2011.
Hari ini gue lagi gak pengen aktifin hp. gak tau kenapa gua males bgt buat aktifin hp. pengen tenang sejenak.
pagi pagi udah diawali dengan keributan kecil di rumah. Ugh, menyebalkan. coba deeh sehari tenang, penuh kedamaian bisa gak sih??
Well, satu kata buat pagi ini MENYAKITKAN!!
Tau gak sih rasanya gimana orang lagi pengen santai tiba-tiba dikacaukan dengan semua masalah yang ada. Begitu juga gue, gue lagi pengen tenang hari ini soalnya besok ujian. hmmh, daripada bosen mending gue bagi bagi puisi nih buat kamu. Selamat Membaca!
Tak Ada Jalan Lurus
Aku berada di antara carut marut dunia
Diantara kerasnya hidup
Kadang bahagia menghampiri
Tapi duka tak mampu dihindari
Aku ingin berhenti
Berhenti menangisi hidup
Karna hidup bukan tangisan
Tapi pengorbanan
Aku ingin berhenti
Berhenti dari mimpi burukku
Berhenti tangisi masa lalu
Dan aku ingin berlari
Mengejar mimpi dan cita
Diantara ribuan mimpi yang melambung tinggi
Tak ada jalan lurus
Hidupku berliku tajam
Hingga aku terjatuh
Tapi aku ingin seperti batu karang
Yang tetap kokoh walau diterjang ombak
Menolong Dengan Ide Sampai Sekolah Dibayar Sampah
Posted by: Farah Adiba Nailul Muna in Artikel Inspirasi dan MotivasiMencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan bangsa Indonesia yang tertulis pada pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea 4. Itu berarti melalui pendidikanlah bangsa Indonesia dapat mencapainya. Pendidikan dapat menjadi tolak ukur apakah bangsa itu maju atau tidak. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya fasilitas yang memadai
2. Semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahunnya
3. Juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Jika hal itu terus dibiarkan, bagaimana dengan nasib bangsa ini? Akankah angka putus sekolah terus meningkat dan teman-teman kita harus belajar dengan fasilitas yang serba terbatas?. Itu tidak akan terjadi jika kita melakukan tindakan untuk menolong mereka. Karena kita tercipta sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong.
Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Sebab manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan tolong menolong kita akan dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita begitupun sebaliknya. Kita juga dapat memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar saudara, atau dengan siapapun. Tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap manusia. Jadi, jangan remehkan perilaku tolong menolong karena dengan tolong menolong sama saja dengan kita menolong diri sendiri.
Untuk menolong teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi, Tupperware Indonesia mengadakan program “Tupperware Children Helping Children 2010”. Program yang sangat menarik dan patut dihargai serta memberikan banyak manfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi. Adanya program ini dapat membantu teman-teman kita yang kurang beruntung karena setiap lembar karangan yang dikirimkan akan dihargai sebesar Rp 10.000 untuk disumbangakan ke Sanggar Anak Akar Jakarta. Program ini juga memberikan kesempatan bagi kami para remaja untuk mengasah kreatifitas membuat karangan yang bertema “Ceritakan yang kamu lakukan untuk menolong temanmu yang kurang beruntung”. Dan yang akan saya lakukan untuk menolong teman saya yang kurang beruntung adalah:
1. Mensosialisasikan Pentingnya Pendidikan
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu membuat saya ingin melakukannya agar masyarakat terutama orang tua dan anak lebih sadar akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
2. Perhatian dengan Dukungan
Dengan cara memberi dukungan baik secara lisan atau tertulis akan menggugah semangat mereka agar mereka bersemangat untuk bersekolah lagi.
3. Memberi Sumbangan
Seperti yang pernah saya lakukan bersama teman-teman agar menyumbangkan sebagian uang saku kami untuk menolong seorang anak agar dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dengan cara menyisihkan sebagian uang saku kita untuk di sumbangkan ke sebuah lembaga sosial atau instansi tertentu akan dapat membantu biaya teman-teman kita agar dapat bersekolah lagi.
4. Perpustakaan
Saya bercita-cita ingin membuat perpustakaan sendiri di rumah. Hal itu juga bisa di lakukan untuk menolong teman-teman yang kurang beruntung agar anak-anak gemar membaca dan pengetahuannya bertambah.
5. Rumah Singgah
Keempat hal tersebut di atas akan terlaksana dengan baik jika kita memberikan sebuah tempat untuk berbagi seperti rumah singgah. Namun, tidak banyak dijumpai keberadaan rumah singgah. Padahal rumah singgah dapat digunakan untuk bersosialisasi, memberikan dukungan, memberikan sumbangan, dan membuat perpustakaan untuk anak-anak. Agar setidaknya mereka mendapat ilmu yang sama dengan anak-anak pada umumnya.
6. Biaya Sekolah Dibayar Sampah
Berdasarkan artikel yang saya baca di Koran Pendidikan, Senin, 6 Oktober 2008. Ada sebuah artikel yang menurut saya cukup unik yaitu “Biaya Sekolah Dibayar Sampah”. Mungkin kita berpikir itu tidak mungkin terjadi pada era globalisasi saat ini tapi hal itu memang benar-benar terjadi di Kec. Lawang, Kab. Malang, Jawa Timur. Ada salah satu sekolah disana yang mengganti biaya pendidikan dengan sampah plastik bekas air minum kemasan. Hal itu berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang dan dihargai oleh sekolah sebesar Rp 6.000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang untuk diolah lagi.
Nah, keenam hal diatas itulah yang akan saya lakukan untuk membantu teman-teman saya yang kurang beruntung. Semoga semua itu dapat terlaksana dan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Tupperware Indonesia dapat membantu mewujudkan mimpi anak Indonesia dengan memberikan wadah dan kesempatan untuk berkreasi. Agar bakat anak-anak Indonesia tidak terabaikan hanya karena tidak mendapat perhatian dan fasilitas yang kurang memadai. Menolong tidak harus dengan harta, bisa dengan tenaga, pikiran atau ide, bahkan dengan doa sekalipun asalkan kita ikhlas melakukannya. Mari kita tolong menolong.
::: Ini adalah artikel yang saya ambil dari KOran Pendidikan pada Senin, 6 Oktober 2008 09:11:49 - oleh : redaksi :::
LAWANG- Kondisi perekonomian keluarga yang kurang beruntung, bukan alasan untuk tidak mengenyam pendidikan. Begitulah yang terjadi di SMK PGRI Lawang, dengan menerapkan sebuah terobosan kebijakan yang unik. Bagi siswa tak mampu yang kesulitan membayar biaya sekolah, bisa membayar pakai sampah. Hanya saja, bukan sembarang sampah, melainkan sampah plastik bekas air minum kemasan.
Kebijakan ini setidaknya berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Di SMK PGRI Lawang, kebetulan memang mayoritas siswa berasal dari masyarakat kurang mampu yang tinggal di wilayah pinggiran.
‘’Yang jelas, proses belajar mengajar tidak boleh terhenti gara-gara tidak punya biaya untuk bayar sekolah. Karena itulah kami punya inovasi seperti ini,’’ tutur Lukman Hidayat SPd, waka humas.
‘Sekolah mbayar sampah’ tersebut, teknisnya adalah para siswa menyetorkan sampah botol atau gelas plastik bekas air minum kemasan. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang di sekolah, dan dihargai oleh sekolah Rp 6000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Jika setoran sampah melebihi biaya yang dibutuhkan, sekolah tetap fair dengan membayar kelebihan itu kepada para penyetornya.
Menurut Lukman, selain untuk membantu mengatasi kesulitan masyarakat tentang biaya sekolah, program ini juga bertujuan melatih siswa untuk bisa mandiri dan berwirausaha sembari masih sekolah. ‘’Karena SMK kan mendidik siswa untuk terampil dan siap kerja,’’ katanya.
Ditekankan, program ini bukan melatih anak-anak untuk menjadi pemulung, tetapi siswa dapat melakukan dengan cara menjadi pengepul atau penampung dari masyarakat yang memiliki sampah botol atau gelas plastik. Setelah terkumpul banyak, baru disetor ke sekolah.
Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang yang selama ini menjalin kemitraan dengan SMK PGRI Lawang.
‘’Harapannya, setelah lulus nanti siswa dapat bekerja atau bisa berwirausaha yang ada kaitannya dengan teknik kimia daur ulang plastik,’’ kata Lukman. Ke depan, program ini juga berlaku untuk masyarakat umum. Selain didukung oleh PT Tri Surya Plastik, program ini juga bekerja sama dengan pemerintah kecamatan setempat. sup-KP
Diantara hening malam yang kian terasa
Bersama dinginnya hembusan angin
Saat jiwa-jiwa lain terdidur lelap
Aku terbangun, mengumpulkan satu demi satu pahala
Dalam tahujud ku berdoa
Dalam sujud ku teteskan air mata
Hati bergetar saat do’a terucap
Kupanjatkan doa kepada yang maha luhur
Ya Allah…
Beri aku kenikmatan Ramadan
Hapuskanlah dosaku slama ini
Aku hanya ingin lengkapi mozaik hidupku
dengan pahala Ramadan
Bukakanlah lembar suci hatiku
Aku ingin hidup dengan segenap arti
Di rentang Ramadan ini…
Sebuah puisi untukmu ayah…
Kata cinta dan sayangku teruntai disini
Kukatakan dengan penuh kasih
Aku sangat menyayangimu
Ayah…
Dengarlah aku
Aku ingin slalu disini menjagamu
Mendekap penuh rindu
Ku ingin kau tahu
Aku slalu ada untukmu
Kala duka menghampiri
Saat bahagia kau dapat
Tak ada yang mampu kuberikan
Hanya senyum manis yang kupersembahkan
Dan doa yang slalu kupanjatkan
Untukmu Ayah…
Terimaksih untuk segalanya
Lukaku masih tersisa
Saat bunda pergi
Tapi, aku memilikimu
Aku tak mau kehilanganmu
(by: farah n.m.)
Aku berdiri disini, dibalik jendela putih
Memandang jauh ke atas, di gugusan bintang itu
Menikmati kesunyian malam
Merenungi masa lalu
Melamunkan masa depan
Diantara hujan gerimis
Yang menambah sunyi malam
Aku berdiri disini
Menikmati sunyi malam
Mengingat masa lalu
Dan terbayangkan masa depan

