Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan bangsa Indonesia yang tertulis pada pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea 4. Itu berarti melalui pendidikanlah bangsa Indonesia dapat mencapainya. Pendidikan dapat menjadi tolak ukur apakah bangsa itu maju atau tidak. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya fasilitas yang memadai
2. Semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahunnya
3. Juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Jika hal itu terus dibiarkan, bagaimana dengan nasib bangsa ini? Akankah angka putus sekolah terus meningkat dan teman-teman kita harus belajar dengan fasilitas yang serba terbatas?. Itu tidak akan terjadi jika kita melakukan tindakan untuk menolong mereka. Karena kita tercipta sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong.
Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Sebab manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan tolong menolong kita akan dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita begitupun sebaliknya. Kita juga dapat memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar saudara, atau dengan siapapun. Tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap manusia. Jadi, jangan remehkan perilaku tolong menolong karena dengan tolong menolong sama saja dengan kita menolong diri sendiri.
Untuk menolong teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi, Tupperware Indonesia mengadakan program “Tupperware Children Helping Children 2010”. Program yang sangat menarik dan patut dihargai serta memberikan banyak manfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi. Adanya program ini dapat membantu teman-teman kita yang kurang beruntung karena setiap lembar karangan yang dikirimkan akan dihargai sebesar Rp 10.000 untuk disumbangakan ke Sanggar Anak Akar Jakarta. Program ini juga memberikan kesempatan bagi kami para remaja untuk mengasah kreatifitas membuat karangan yang bertema “Ceritakan yang kamu lakukan untuk menolong temanmu yang kurang beruntung”. Dan yang akan saya lakukan untuk menolong teman saya yang kurang beruntung adalah:
1. Mensosialisasikan Pentingnya Pendidikan
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu membuat saya ingin melakukannya agar masyarakat terutama orang tua dan anak lebih sadar akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
2. Perhatian dengan Dukungan
Dengan cara memberi dukungan baik secara lisan atau tertulis akan menggugah semangat mereka agar mereka bersemangat untuk bersekolah lagi.
3. Memberi Sumbangan
Seperti yang pernah saya lakukan bersama teman-teman agar menyumbangkan sebagian uang saku kami untuk menolong seorang anak agar dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dengan cara menyisihkan sebagian uang saku kita untuk di sumbangkan ke sebuah lembaga sosial atau instansi tertentu akan dapat membantu biaya teman-teman kita agar dapat bersekolah lagi.
4. Perpustakaan
Saya bercita-cita ingin membuat perpustakaan sendiri di rumah. Hal itu juga bisa di lakukan untuk menolong teman-teman yang kurang beruntung agar anak-anak gemar membaca dan pengetahuannya bertambah.
5. Rumah Singgah
Keempat hal tersebut di atas akan terlaksana dengan baik jika kita memberikan sebuah tempat untuk berbagi seperti rumah singgah. Namun, tidak banyak dijumpai keberadaan rumah singgah. Padahal rumah singgah dapat digunakan untuk bersosialisasi, memberikan dukungan, memberikan sumbangan, dan membuat perpustakaan untuk anak-anak. Agar setidaknya mereka mendapat ilmu yang sama dengan anak-anak pada umumnya.
6. Biaya Sekolah Dibayar Sampah
Berdasarkan artikel yang saya baca di Koran Pendidikan, Senin, 6 Oktober 2008. Ada sebuah artikel yang menurut saya cukup unik yaitu “Biaya Sekolah Dibayar Sampah”. Mungkin kita berpikir itu tidak mungkin terjadi pada era globalisasi saat ini tapi hal itu memang benar-benar terjadi di Kec. Lawang, Kab. Malang, Jawa Timur. Ada salah satu sekolah disana yang mengganti biaya pendidikan dengan sampah plastik bekas air minum kemasan. Hal itu berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang dan dihargai oleh sekolah sebesar Rp 6.000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang untuk diolah lagi.
Nah, keenam hal diatas itulah yang akan saya lakukan untuk membantu teman-teman saya yang kurang beruntung. Semoga semua itu dapat terlaksana dan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Tupperware Indonesia dapat membantu mewujudkan mimpi anak Indonesia dengan memberikan wadah dan kesempatan untuk berkreasi. Agar bakat anak-anak Indonesia tidak terabaikan hanya karena tidak mendapat perhatian dan fasilitas yang kurang memadai. Menolong tidak harus dengan harta, bisa dengan tenaga, pikiran atau ide, bahkan dengan doa sekalipun asalkan kita ikhlas melakukannya. Mari kita tolong menolong.
0 komentar
Menolong Dengan Ide Sampai Sekolah Dibayar Sampah
Posted by: Farah Adiba Nailul Muna in Artikel Inspirasi dan MotivasiMencerdaskan kehidupan bangsa adalah tujuan bangsa Indonesia yang tertulis pada pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea 4. Itu berarti melalui pendidikanlah bangsa Indonesia dapat mencapainya. Pendidikan dapat menjadi tolak ukur apakah bangsa itu maju atau tidak. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini kondisi pendidikan di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Kurangnya fasilitas yang memadai
2. Semakin mahalnya biaya pendidikan setiap tahunnya
3. Juga karena kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
Jika hal itu terus dibiarkan, bagaimana dengan nasib bangsa ini? Akankah angka putus sekolah terus meningkat dan teman-teman kita harus belajar dengan fasilitas yang serba terbatas?. Itu tidak akan terjadi jika kita melakukan tindakan untuk menolong mereka. Karena kita tercipta sebagai makhluk sosial yang harus saling tolong menolong.
Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia. Sebab manusia tercipta sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Dengan tolong menolong kita akan dapat membantu orang lain yang membutuhkan bantuan kita begitupun sebaliknya. Kita juga dapat memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar saudara, atau dengan siapapun. Tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap manusia. Jadi, jangan remehkan perilaku tolong menolong karena dengan tolong menolong sama saja dengan kita menolong diri sendiri.
Untuk menolong teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi, Tupperware Indonesia mengadakan program “Tupperware Children Helping Children 2010”. Program yang sangat menarik dan patut dihargai serta memberikan banyak manfaat bagi kita semua, khususnya teman-teman kita yang kurang beruntung agar dapat bersekolah lagi. Adanya program ini dapat membantu teman-teman kita yang kurang beruntung karena setiap lembar karangan yang dikirimkan akan dihargai sebesar Rp 10.000 untuk disumbangakan ke Sanggar Anak Akar Jakarta. Program ini juga memberikan kesempatan bagi kami para remaja untuk mengasah kreatifitas membuat karangan yang bertema “Ceritakan yang kamu lakukan untuk menolong temanmu yang kurang beruntung”. Dan yang akan saya lakukan untuk menolong teman saya yang kurang beruntung adalah:
1. Mensosialisasikan Pentingnya Pendidikan
Kurangnya sosialisasi tentang pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu membuat saya ingin melakukannya agar masyarakat terutama orang tua dan anak lebih sadar akan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa Indonesia.
2. Perhatian dengan Dukungan
Dengan cara memberi dukungan baik secara lisan atau tertulis akan menggugah semangat mereka agar mereka bersemangat untuk bersekolah lagi.
3. Memberi Sumbangan
Seperti yang pernah saya lakukan bersama teman-teman agar menyumbangkan sebagian uang saku kami untuk menolong seorang anak agar dapat sembuh dari sakit yang dideritanya. Dengan cara menyisihkan sebagian uang saku kita untuk di sumbangkan ke sebuah lembaga sosial atau instansi tertentu akan dapat membantu biaya teman-teman kita agar dapat bersekolah lagi.
4. Perpustakaan
Saya bercita-cita ingin membuat perpustakaan sendiri di rumah. Hal itu juga bisa di lakukan untuk menolong teman-teman yang kurang beruntung agar anak-anak gemar membaca dan pengetahuannya bertambah.
5. Rumah Singgah
Keempat hal tersebut di atas akan terlaksana dengan baik jika kita memberikan sebuah tempat untuk berbagi seperti rumah singgah. Namun, tidak banyak dijumpai keberadaan rumah singgah. Padahal rumah singgah dapat digunakan untuk bersosialisasi, memberikan dukungan, memberikan sumbangan, dan membuat perpustakaan untuk anak-anak. Agar setidaknya mereka mendapat ilmu yang sama dengan anak-anak pada umumnya.
6. Biaya Sekolah Dibayar Sampah
Berdasarkan artikel yang saya baca di Koran Pendidikan, Senin, 6 Oktober 2008. Ada sebuah artikel yang menurut saya cukup unik yaitu “Biaya Sekolah Dibayar Sampah”. Mungkin kita berpikir itu tidak mungkin terjadi pada era globalisasi saat ini tapi hal itu memang benar-benar terjadi di Kec. Lawang, Kab. Malang, Jawa Timur. Ada salah satu sekolah disana yang mengganti biaya pendidikan dengan sampah plastik bekas air minum kemasan. Hal itu berlaku bagi siswa jurusan Kimia program studi daur ulang, yang berasal dari keluarga kurang mampu. Botol-botol atau gelas plastik itu ditimbang dan dihargai oleh sekolah sebesar Rp 6.000 per kilogram. Itulah pengganti biaya sekolah bagi siswa yang bersangkutan. Sesampai di sekolah, sampah plastik tersebut diolah dengan mesin pencacah plastik yang dilakukan bersama-sama siswa jurusan daur ulang, sehingga siswa tahu dan mampu cara mengolah sampah plastik. Hasil olahan yang merupakan bahan setengah jadi itu, selanjutnya disetor kembali ke pabrik plastik di Lawang untuk diolah lagi.
Nah, keenam hal diatas itulah yang akan saya lakukan untuk membantu teman-teman saya yang kurang beruntung. Semoga semua itu dapat terlaksana dan bermanfaat bagi kita semua. Dan semoga Tupperware Indonesia dapat membantu mewujudkan mimpi anak Indonesia dengan memberikan wadah dan kesempatan untuk berkreasi. Agar bakat anak-anak Indonesia tidak terabaikan hanya karena tidak mendapat perhatian dan fasilitas yang kurang memadai. Menolong tidak harus dengan harta, bisa dengan tenaga, pikiran atau ide, bahkan dengan doa sekalipun asalkan kita ikhlas melakukannya. Mari kita tolong menolong.


Posting Komentar